Guide Dota 2 Indonesia: Lore Doom - Lucifer
Guide Dota 2 Indonesia - Ia yang dibakar api tetapi tidak terbakar, ia yang terus memakan tetapi tidak pernah puas, ia yang menganggap pembunuhan adalah judgement yang paling tinggi -- Lucifer membawa malapetaka kepada siapa saja yang berani menantangnya. Dahulu, ia adalah salah satu jenderal yang diagung-agungkan di dunia yang penuh dengan cahaya. Namun, kini ia adalah the Fallen One, diasingkan karena membangkang aturan yang seharusnya dipatuhi. Sebanyak 6 kali namanya dibunyikan dari bel Vashundol. Sebanyak 6 dan 60 kali sayapnya dicap oleh api hingga hanya tersisa asapnya saja. Tanpa sayap, ia terlepas dari ikatan yang mengikat dirinya dengan dunia cahaya dan Lucifer pun jatuh ke bumi. Alhasil, terciptalah sebuah kawah yang besar. Sekarang ia menyerang semuanya tanpa ampun, tanpa motif, sebagai satu-satunya makhluk yang dapat bergerak bebas di antara 7 dunia/neraka. Terikat oleh keinginan yang kuat dan dianugerahi dengan kemampuan yang mengerikan, Doom membawa nerakanya sendiri kemana pun ia pergi. Ia tetap terus membangkang. Sampai akhirnya, dunia akan menjadi milik Doom.
----------
Fun Fact
- Seperti bangsa iblis lainnya, Doom menggunakan Bahasa Ozkavosh
- Dalam bahasa Ozkavosh, Lucifer bernama Lucifash
- Kata Nevermore, Lucifer pernah mengurungnya di sebuah lubang
- Lucifer juga sering disebut “he that burns and is not consumed” (ia yang dibakar tapi tidak terbakar)
- Kata Lucifer, neraka itu ada tujuh
- Kata Elder Titan, tidak pernah ada yang seperti Lucifer di Seven Planes (dunia lain). Respons: “Across the Seven Planes, I have never seen your like”
- Kata Pudge, Lucifer itu lebih baik daripada yang orang lain piker. Respons: “You’re a lot nicer than everyone says.”
Terima kasih telah membaca cerita (lore) ini. Silakan memberi masukan atau pertanyaan melalui kolom komentar di bawah ^^
Jangan lupa follow kita yah di:
Blog: ngdota2.blogspot.com
IG: @ngdota2
Facebook: Neo Generation Dota 2
Email: neogenerationd2@gmail.com
Be the neo Dota 2 Player!!!
No comments:
Post a Comment