Guide Dota 2 Indonesia: Lore Rubick - Grand Magus
Guide Dota 2 Indonesia - Semua mage bisa men-cast satu atau dua spell. Beberapa penyihir lainnya terus belajar untuk menjadi sorang wizard. Namun, hanya yang memiliki bakat sajalah yang diakui sebagai seorang Magus. Meskipun begitu, perselisihan di antara kelompok penyihir selalu saja terjadi.
Sebagai seseorang yang sudah diakui sebagai penyihir
yang hebat di dunia sihir, tidak pernah terpikirkan oleh Rubick bahwa ia
memiliki potensi untuk menjadi seorang Magus, sampai percobaan pembunuhan
terjadi kepadanya sebanyak tujuh kali. Orang-orang yang memburunya dapat ia
kalahkan dengan mudah, bahkan terlalu mudah sampai Rubick berpikir bahwa spell
yang ia miliki dan ia hadapi itu biasa saja. Rubick pun menginginkan tantangan
yang lebih besar. Rubick mengenakan topeng tempurnya dan membuat pengumuman besar:
Rubick ingin membunuh seorang Magus.
Rubick kemudian menyadari bahwa mengancam seorang
Magus berarti mengancam semua Magus. Mereka pun mendatangi Rubick secara
bersamaan. Semua spell yang ditujukan kepada Rubick sudah diperhitungkan untuk
membunuhnya (killing blow). Setelah spell mereka keluar, hal yang sangat
mengejutkan terjadi, spell yang para Magus keluarkan menyerang mereka sendiri.
Dalam ricuhnya peperangan antar spell, Rubick tertawa, ia membaca dan meniru
spell yang para Magus keluarkan untuk digunakan kepada Magus lainnya.
Kecurigaan di antara Magus mulai terjadi dan tidak lama kemudian, para Magus
bertarung melawan Magus lainnya tanpa menyadari siapa yang menjadi penyebabnya.
----------
Ketika pertempuran mencapai babak ahkir, semuanya
terlempar, hancur, terpotong, tertusuk, dan membeku. Banyak yang mati akibat
spell dari rekannya. Hanya Rubick yang mampu bertahan. Tidak ada yang mampu
membantah Rubick ketika ia memberikan petisi atau permintaan ke Hidden Council.
Pada akhirnya, kelompok bernama Insubstantial Eleven setuju untuk menganugerahi
Rubick dengan gelar Grand Magus
----------
Fun Fact
- Rubick adalah anak dari seorang penyihir legendaris, yaitu Aghanim yang memiliki item Aghanim’s Scepter
- Rubick hidup dalam bayang-bayang ayahnya (respons Dark Willow: “How’s living in your father’s shadow treating ya?”
- Dark Willow menginginkan rahasia dari Aghanim, yang ia percaya bahwa rahasianya berada di dalam tongkat sihir Rubick (respons Dark Willow: “Give me that staff, Rubick!”)
- Rubick berusaha untuk menjadi penyihir hebat seperti ayahnya tetapi belum bisa terjadi (respons Pangolier: “Step out your father’s shadow, Rubick. The world awaits”)
- Pudge adalah rival Rubick karena mereka pernah berkompetisi dalam suatu kontes (mungkin merujuk pada Arcana Vote)
- Rubick tidak mencuri spell musuh, hanya meminjamnya
- Ketika Rubick gagal dalam melakukan skill, ia akan merasa malu (respons: “Oh, I hope no one saw that”)
Terima kasih telah membaca cerita (lore) ini. Silakan memberi masukan atau pertanyaan melalui kolom komentar di bawah ^^
Jangan lupa follow kita yah di:
Blog: ngdota2.blogspot.com
IG: @ngdota2
Facebook: Neo Generation Dota 2
Email: neogenerationd2@gmail.com
Be the neo Dota 2 Player!!!
No comments:
Post a Comment